Kliping pribadi dari seorang sahabat yang menulis di https://kabar-anfat.blogspot.com/ terunggah Minggu, 11 Januari 2009: Jejak digital bahwa saya pernah berpolitik via partai politik.
Tadi pagi saya mendapat telpon dari kawan sesama Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sleman. Yang pertama ngomong si Rahmat; aktifis abadi penunggu komisariat Hasyim Asy’ari Karang Malang Jogja. Basa-basi sebentar seperti biasa. Setelah itu telpon diserahkan kepada orang lain yang ingin bicara dengan saya, ternyata … masya Allah …, kang Martin! (Martiyono; Ketum PMII Cab. Sleman awal ’90-an).
Setelah kangen-kangenan sebentar (maklum; 7 tahun lebih gak ketemu), pembicaraan mulai mengarah pada politik (sebel). Kang Martin kasih info; kalo untuk Pemilu ke depan, ada Alumni PMII yang mendaftar jadi Caleg DPRD I Yogya lewat Partai Gerindra; yaitu kang Imam (Imam Samroni, S.Pd).
Intinya, perlu pengkondisian di tingkat pemilih; agar kang Imam yang juga NU ndekek ini dapat melenggang ke DPRD DIY. Hmm … gampang-gampang susah sih …, gampangnya karena ada beberapa kader NU dari PKB yang ndaftar jadi Caleg Propinsi faktanya tidak begitu disukai oleh massa PKB maupun NU di Sleman. Susahnya; bahwa Partai Gerindra bukan NU … apalagi PKB.
Sebetulnya saya sudah janji dalam hati untuk main-main dengan politik sampai kapanpun. Tapi demi kolega; pagi tadi langsung saya contact Yuwan Si’ro; sang aktivis ansor abadi (???). Saya ceritakan semuanya tanpa ada tambahan dan pengurangan. Ternyata tanggapan Yuwan juga gak beda jauh dengan saya. Tapi intinya Yuwan akan mencoba koordinasi dengan kawan-kawan lain untuk mencari jalan terbaik (gak perlu jalan bener kayaknya, he…he…).
Saya belum tergerak untuk contact langsung sahabat Nurus Syaifuddin, yang disamping sebagai caleg PKB, dia saya anggap lumayan tahu peta massa NU di Sleman, apalagi untuk menghubungi kawan Agus Choliq; Ketua Tanfidz PKB Sleman; yang jelas akan memberikan pandangan lebih jernih lagi. Tau ah …, biar kawan Yuwan saja dulu.
Yah …, mudah-mudahan semua lancar aja deh. Saya pribadi sudah terlalu jauh untuk ngikuti langkah kawan-kawan politikus ini. Perkembangan harga saham, dan fluktuasi harga bibit-bibit tanaman hutan sudah sedemikian parah meracuni otak saya; dan saya menikmatinya. Gak ada waktu lagi buat politik. Semoga ….
Imam Samroni 
Dulu pengurus DPD sebuah partai di DIY pak. Kenapa di tinggal
SukaSuka