Cara Membaca “Kematian” Bahasa Menurut Giedrius Subasius


Giedrius Subačius, Profesor dan Direktur “Endowed Chair in Lithuanian Studies,” University of Illinois di Chicago. Sumber foto: UIC

Catatan: Kita sering membaca ihwal “kematian” bahasa berdasar peringatan dari atlas UNESCO, “Atlas of the World’s Languages in Danger.” Alih-alih gentar, Subacius merujuk sudut pandang “Language Wars and Linguistic Politics” tulisan Louis-Jean Calvet, ahli bahasa Prancis. Subacius juga merujuk katalog semua bahasa yang hidup di dunia dari Ethnologue.

Calvet beranggapan bahwa bahasa bukanlah tubuh yang hidup, yang kematiannya dapat diamati dan dicatat begitu fungsi biologis tertentu berhenti. Untuk itu, Calvet mengajukan konsep “menghilang” daripada “kematian” bahasa dan merincinya dengan (1) transformasi; (2) punahnya pemakai bahasa; dan (3) penggantian suatu bahasa karena dominasi bahasa lain. Sedangkan katalog Ethnologue berdasarkan sistem perhitungan kompleks lebih dari sepuluh kriteria untuk memperkirakan vitalitas suatu bahasa dan memprediksi kemungkinan kepunahannya. Ethnologue menghitung 7.105 bahasa yang hidup di dunia (Katalog edisi 2013) dan terjadi tren penambahan jumlah bahasa.

Dalam kasus Bahasa Lituania, dalam konteks global, Subasius justru bersikap bahwa pernyataan “kematian” Bahasa Lituania adalah berbahaya dan tidak berdasar data: Rasa takut adalah pembunuh pikiran. Sebaliknya, Bahasa Lituania adalah salah satu bahasa yang paling kuat baik di Eropa maupun di seluruh dunia; penurunannya tidak diprediksi untuk abad yang akan datang – kecuali, tentu saja, beberapa force majeure yang tidak terduga terjadi. Menurut saya, penalaran Subasius layak diadaptasi untuk membaca gimmick “kematian” bahasa-bahasa Nusantara (beserta aksara).

Tulisan asli Subasius berbahasa Lituania dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh Kristina Aurylaitė untuk Eurozine.

Giedrius Subacius, “The death of a language,” 17 October 2013, site https://www.eurozine.com/the-death-of-a-language/

Satu pemikiran pada “Cara Membaca “Kematian” Bahasa Menurut Giedrius Subasius

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.